Jakarta, 14 Oktober 2019
Pada hari Senin/ 14 Oktober 2019 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi E-Amdal DKI Jakarta di kantor DLH DKI, Casablanka Kuningan Jakarta.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari Kegiatan Peningkatan Layanan Penilaian Dokumen Lingkungan. Acara dibuka oleh Ibu Rina Suryani selaku Kepala Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan DLH DKI Jakarta dengan menyampaikan latar belakang program e-Amdal sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh DLH DKI selama ini, diantaranya:
- Proses Amdal selama ini masih dilakukan secara manual dengan dokumentasi fisik yang sudah memakan space yang besar dan tidak terawat
- Mendukung dokumentasi dan percepatan proses Amdal dan mendukung OSS (Online Single Submission). Program ini akan dinitegrasikan dengan Jakarta Smart City
- Aplikasi E-Amdal ini ditargetkan efektif digunakan pada Januari 2020. DImana setelah system e-Amdal ini diberlakukan maka seluruh proses Amdal/Adendum/DELH akan mengikuti proses di e-Amdal dari awal hingga SKKL dan IL diterbitkan
Lebih detail mengenai aplikasi E-Amdal ini disampaikan oleh Bpk. Fahri dari konsultan (Media Cipta Informasi) sebagai penyusun aplikasi e-Amdal DKI Jakarta.
Ada 3 jenis aplikasi e-AMDAL, yaitu:
- Web-App: www.e-amdal.jakarta.go.id (belum dilaunching) info estimasi sekitar 2 minggu kedepan karena saat ini masih dalam proses penyempurnaan termasuk masukan dari sosialisasi hari ini. Proses perizinan Amdal diproses lewat Web-App ini.
- Andorid-App: salah satu fungsinya untuk melihat status proses Amdal yang dilakukan dengan melakukan barcode scan (QR Code) yang diperoleh saat registrasi (sama dengan nomor Registrasi yang diterima dari PTSP).
- WebGIS: Untuk melihat overlay lokasi rencana kegiatan dengan informasi kebencanaan dan tata ruang DKI Jakarta.
- Pendaftaran proses Amdal dilakukan di PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Dari PTSP diperoleh nomor token (nomor registrasi) sebagai nomor registrasi di e-Amdal
- Daftar di proses e-AMDAL pendaftaran dengan menggunakan data NPWP pemrakarsa (untuk validasi).
- Pada dashboard e-AMDAL pemrakarsa memasukkan No. Reg dari PTSP untuk mengidentifikasi jenis layanan yang diinginkan
- Jika sudah tervalidasi semua data, maka proses AMDAL sudah bisa dilakukan.
- Data-data teknis, penyusun, rencana kegiatan , rona lingkungan diupload disistem Web-App (sama seperti proses dadu-online atau sekarang amdal.net)
- Tahapan AMDAL tetap seperti biasa. Konsultasi Publik, Penyusunan KA, Sidang Komisi dll.. Hanya saja prosesnya didokumentasikan dan diupload di Web-App.
- Semua proses dalam dokumen AMDAL/Adendum (rincian isi dokumen) harus diisi dalam tabel-tabel yang mandatory ada dalam Web-App.
- Pada setiap tahapan terdapat ETA (durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahapan tersebut/argo). Jika proses gagal dilakukan dalam durasi yang dberikan maka proses diulang kembali dari awal (PTSP). 9. Semua proses
Beberapa catatan diskusi yaitu:
- E-Amdal belum mengakomodir P23/2018 tentang klasifikasi Adendum tipe A/B/C.. Hal ini akan menjadi masukan perbaikan dalam e-Amdal.
- Proses arahan/penapisan apakah suatu kegiatan wajib Amdal atau Adendum A/B/C serta PIL tetap dilakukan secara manual (bukan bagian proses dari e-Amdal)
- Pertanyaan dari hadirin yang lain adalah apakah e-Amdal ini akan paperless dan menggantikan proses Amdal ? Jawabnya tidak… Dokumen Amdal dan proses Amdal hingga diterbitkan SKKL dan IL tetap dilakukan seperti biasa, hanya saja semua proses didokumentasikan dalam webApp e-Amdal tersebut.
#NS
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya..