Dolphin Teluk Bone |
Sekitar bulan November 2011 saya berkesempatan melakukan survei untuk pengamatan dan identifikasi mamalia laut di Teluk Bone. Berdasarkan informasi dan pustaka-pustaka, daerah perairan Teluk Bone kerap disinggahi oleh beberapa spesies mamalia laut sebagai area bermain (playing ground) maupun sebagai area mencari makan (feeding ground). Jenis mamalia laut yang sering dijumpai di perairan Teluk Bone adalah jenis lumba-lumba (dolphin).
Untuk melakukan pengamatan mamalia laut di perairan Teluk Bone digunakan metode penjelajahan dengan menggunakan kapal survei. Penjelajahan dilakukan di daerah pesisir Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Bombana hingga ke perairan laut dalam. Pengamatan dilakukan pada siang hari dimana kondisi masih terang, sehingga tanda-tanda kemunculan mamalia laut dapat dengan mudah diketahui.
Pengamatan terhadap keberadaan mamalia laut dilakukan dengan metode observasi jelajah sepanjang jalur yang telah direncanakan. Penjelajahan dilakukan dengan menggunakan kapal survei dengan kecepatan 4 – 7 knot. Pengamatan dilakukan dari atas kapal oleh pengamat dengan bantuan teropong (binocular). Lokasi pengamat di atas dek kapal bagian depan dan di dek atas, dengan posisi berdiri.
Panduan untuk pengamatan mamalia laut
Terdapat 12 tanda-tanda dalam identifikasi mamalia laut (Carwardine, 1995), yaitu:
- Ukuran tubuh;
- Tanda-tanda yang tidak biasa pada tubuh mamalia laut;
- Bentuk, warna, posisi dan tinggi sirip dorsal (dorsal fin);
- Bentuk tubuh dan bentuk kepala;
- Warna dan tanda pada tubuh;
- Bentuk semburan (khusus pada species besar);
- Bentuk dan tanda pada ekor (fluks);
- Tingkah laku pada permukaan air;
- Breaching dan tingkah laku lainnya;
- Jumlah hewan yang diamati;
- Habitat mamalia laut; dan
- Geografis lokasi.
Adapun tingkah laku mamalia laut yang dapat diamati secara visual di permukaan air adalah sebagai berikut (Carwadine, 1995):
No.
|
Tingkah Laku
|
Deskripsi
|
1
|
Bow riding
|
Gerakan lumba-lumba mengikuti gerakan kapal
|
2
|
Aerials
|
Gerakan lumba-lumba melompat tinggi, salto, berbalik dan berputar di udara
|
3
|
Spyhopping
|
Gerakan lumba-lumba memunculkan kepala dari air secara vertikal
|
4
|
Breaching
|
Gerakan paus meloncat dan menjatuhkan badan ke arah belakang
|
5
|
Lob tailing
|
Gerakan mengangkat fluks ke luar permukaan air dan memukul-mukulkan ke permukaan air
|
6
|
Feeding
|
Kegiatan yang dilakukan ketika sedang mencari makan, biasanya ditandai adanya schooling ikan di dekat mamalia laut
|
7
|
Avoidance
|
Gerakan menghindari kapal
|
8
|
Logging
|
Mamalia laut yang berdiam di permukaan air sehingga tampak seperti sebongkah kayu
|
Selama 4 hari pengamatan dengan total jam pengamatan 48 dan panjang total jalur pengamatan 198 mil berhasil dicatat 5 kali perjumpaan dengan mamalia laut. Perjumpaan dengan mamalia laut di dalam Teluk Bone ini berada pada posisi 4 – 7 nmil dari daratan utama dengan kedalaman perairan bervariasi >200 hingga 1.000 meter.
Perjumpaan pertama
- Hari/Tanggal: Rabu, 16 November 2011
- Waktu: 09.30 -10.30 WITA
- Lokasi: S 40 44’ 43,3” E 1210 24’ 38,8” ±7 mil dari daratan terdekat.
- Jumlah individu: ±20 ekor secara berpasangan.
- Tingkah laku mamalia saat perjumpaan: Cenderung berdiam diri di permukaan air secara berpasangan (logging); Spyhopping (gerakan memunculkan kepala dari air
Hasil identifikasi terhadap jenis mamalia laut ini adalah jenis short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus Gray, 1846). Identifikasi dilakukan dengan mancatat ciri-ciri dan tingkah laku jenis paus saat perjumpaan di lapangan serta dilengkapi dengan foto dan video. Deskripsi perbandingan identifikasi berdasarkan Jafferson, 1993 dengan hasil temuan lapangan disampaikan dalam gambar berikut.
Dokumentasi perjumpaan di lapangan short-fined pilot whales |
Dokumentasi perjumpaan di lapangan short-fined pilot whales |
Paus pilot bersirip pendek yang ditemukan di lokasi studi berjumlah ±20 ekor yang tersebar secara berpasangan. Tingkah laku yang diamati antara lain: logging (cenderung berdiam diri di permukaan air) dan sphyhopping (gerakan memunculkan kepala dari air). Saat didekati dengan menggunakan kapal, jenis paus ini tidak menghindari kapal pengamat.
Walaupun dikategorikan dalam kelompok paus (whale), karena memiliki karakterisitik dan tingkah laku yang mirip dengan kelompok paus, namun sebenarnya jenis Globicephala macrorhynchus ini merupakan anggota dari famili Delphinidae (keluarga lumba-lumba). Karakteristik khusus dari jenis paus ini yaitu memiliki ukuran tubuh besar, memiliki kepala bulat (bulbous), garis mulut yang tajam ke arah atas, dan paruh yang sangat pendek bahkan tidak ada. Bentuk kepala umumnya bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin, menjadi lebih bulat pada jenis jantan dewasa. Sirip punggung berada hanya pada sekitar sepertiga dari ukuran tubuh di dekat kepala, rendah dan berbentuk bulan sabit (Jafferson, 1993).
Makanan utama jenis paus pilot bersirip pendek ini adalah cumi-cumi, namun terkadang juga memburu ikan sebagai makanan mereka. Jenis paus ini memiliki ukuran panjang 1,4 meter saat lahir dan pada saat dewasa dapat mencapai ukuran 5,5 m untuk betina dan 6,1 meter untuk jantan. Bobot tubuh dapat mencapai 3,6 ton (Jafferson, 1993).
Jenis paus pilot bersirip pendek (short-finned pilot whale) ditemukan di perairan beriklim hangat hingga perairan beriklim tropis di seluruh dunia, umumnya di perairan laut dalam. Daerah distribusi paus pilot bersirip pendek ini terkadang tumpang tindih dengan jenis paus pilot bersirip panjang (G. melas) yang masih dari famili yang sama. Gambaran distribusi jenis paus pilot bersirip pendek ini disampaikan dalam gambar berikut.
Daerah penyebaran short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus) di seluruh dunia (Jafferson, 1993) |
Daerah penyebaran short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus) di seluruh dunia.
Bersambung.... Perjumpaan kedua, ketiga, keempat dan kelima
Survei ini dilakukan bersama PT. EOS Consultants-Bogor
Referensi
Carwadine, M. 1995. Eye witness handbook: Whales, dolphins and porpoises. The visual guide to all world;s cetaceans. Dorling Kindersley Ltd. New York, NY.
Carwadine, M., E. Hoyt, R.E. Fordyce, dan P. Gill. 1997. An Australian Geographic Guide to Whales, Dolhpine and Porpoises. Australian Geographic Press. Australia.
Jafferson, T.A, S. Leatherwood dan M. A Webber. 1993. FAO Species Identification. Marine Mammals of The World. FAO. Rome. Italy.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya..