Langsung ke konten utama

Pengalaman pengamatan dan identifikasi mamalia laut (cetacean) Bagian 1 – Teluk Bone

desranov.blogspot.com tribute to radhes_kaskus
Dolphin Teluk Bone

Sekitar bulan November 2011 saya berkesempatan melakukan survei untuk pengamatan dan identifikasi mamalia laut di Teluk Bone. Berdasarkan informasi dan pustaka-pustaka, daerah perairan Teluk Bone kerap disinggahi oleh beberapa spesies mamalia laut sebagai area bermain (playing ground) maupun sebagai area mencari makan (feeding ground).  Jenis mamalia laut yang sering dijumpai di perairan Teluk Bone adalah jenis lumba-lumba (dolphin)

Untuk melakukan pengamatan mamalia laut di perairan Teluk Bone digunakan metode penjelajahan dengan menggunakan kapal survei. Penjelajahan dilakukan di daerah pesisir Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Bombana hingga ke perairan laut dalam. Pengamatan dilakukan pada siang hari dimana kondisi masih terang, sehingga tanda-tanda kemunculan mamalia laut dapat dengan mudah diketahui. 


Pengamatan terhadap keberadaan mamalia laut dilakukan dengan metode observasi jelajah sepanjang jalur yang telah direncanakan. Penjelajahan dilakukan dengan menggunakan kapal survei dengan kecepatan 4 – 7 knot. Pengamatan dilakukan dari atas kapal oleh pengamat dengan bantuan teropong (binocular).  Lokasi pengamat di atas dek kapal bagian depan dan di dek atas, dengan posisi berdiri.
www.desranov.blogspot.com tribute to radhes_kaskus
Pengamatan Mamalia Laut dari atas Kapal

Panduan untuk pengamatan mamalia laut

Terdapat 12 tanda-tanda dalam identifikasi mamalia laut (Carwardine, 1995), yaitu:
  1. Ukuran tubuh;
  2. Tanda-tanda yang tidak biasa pada tubuh mamalia laut;
  3. Bentuk, warna, posisi dan tinggi sirip dorsal (dorsal fin);
  4. Bentuk tubuh dan bentuk kepala;
  5. Warna dan tanda pada tubuh;
  6. Bentuk semburan (khusus pada species besar);
  7. Bentuk dan tanda pada ekor (fluks);
  8. Tingkah laku pada permukaan air;
  9. Breaching dan tingkah laku lainnya;
  10. Jumlah hewan yang diamati;
  11. Habitat mamalia laut; dan
  12. Geografis lokasi.
Adapun tingkah laku mamalia laut yang dapat diamati secara visual di permukaan air adalah sebagai berikut (Carwadine, 1995):
No.
Tingkah Laku
Deskripsi
1
Bow riding
Gerakan lumba-lumba mengikuti gerakan kapal
2
Aerials
Gerakan lumba-lumba melompat tinggi, salto, berbalik dan berputar di udara
3
Spyhopping
Gerakan lumba-lumba memunculkan kepala dari air secara vertikal
4
Breaching
Gerakan paus meloncat dan menjatuhkan badan ke arah belakang
5
Lob tailing
Gerakan mengangkat fluks ke luar permukaan air dan memukul-mukulkan ke permukaan air
6
Feeding
Kegiatan yang dilakukan ketika sedang mencari makan, biasanya ditandai adanya schooling ikan di dekat mamalia laut
7
Avoidance
Gerakan menghindari kapal
8
Logging
Mamalia laut yang berdiam di permukaan air sehingga tampak seperti sebongkah kayu

Selama 4 hari pengamatan dengan total jam pengamatan 48 dan panjang total jalur pengamatan 198 mil berhasil dicatat 5 kali perjumpaan dengan mamalia laut. Perjumpaan dengan mamalia laut di dalam Teluk Bone ini berada pada posisi 4 – 7 nmil dari daratan utama dengan kedalaman perairan bervariasi >200 hingga 1.000 meter.

Perjumpaan pertama
  • Hari/Tanggal: Rabu, 16 November 2011
  • Waktu: 09.30 -10.30 WITA
  • Lokasi: S 40 44’ 43,3” E 1210 24’ 38,8” ±7 mil dari daratan terdekat.
  • Jumlah individu: ±20 ekor secara berpasangan. 
  • Tingkah laku mamalia saat perjumpaan: Cenderung berdiam diri di permukaan air secara berpasangan (logging); Spyhopping (gerakan memunculkan kepala dari air
Hasil identifikasi terhadap jenis mamalia laut ini adalah jenis short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus Gray, 1846). Identifikasi dilakukan dengan mancatat ciri-ciri dan tingkah laku jenis paus saat perjumpaan di lapangan serta dilengkapi dengan foto dan video. Deskripsi perbandingan identifikasi berdasarkan Jafferson, 1993 dengan hasil temuan lapangan disampaikan dalam gambar berikut.

Perbandingan petunjuk identifikasi menurut Jafferson, 1993 dengan hasil temuan lapang.

desranov.blogspot.com
Globicephala macrorhynchus (Jafferson, 1993)
desranov.blogspot.com
Dokumentasi perjumpaan di lapangan short-fined pilot whales

Dokumentasi perjumpaan di lapangan short-fined pilot whales

Paus pilot bersirip pendek yang ditemukan di lokasi studi berjumlah ±20 ekor yang tersebar secara berpasangan. Tingkah laku yang diamati antara lain: logging (cenderung berdiam diri di permukaan air) dan sphyhopping (gerakan memunculkan kepala dari air). Saat didekati dengan menggunakan kapal, jenis paus ini tidak menghindari kapal pengamat.

Walaupun dikategorikan dalam kelompok paus (whale), karena memiliki karakterisitik dan tingkah laku yang mirip dengan kelompok paus, namun sebenarnya jenis Globicephala macrorhynchus ini merupakan anggota dari famili Delphinidae (keluarga lumba-lumba).  Karakteristik khusus dari jenis paus ini yaitu memiliki ukuran tubuh besar, memiliki kepala bulat (bulbous), garis mulut yang tajam ke arah atas, dan paruh yang sangat pendek bahkan tidak ada. Bentuk kepala umumnya bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin, menjadi lebih bulat pada jenis jantan dewasa. Sirip punggung berada hanya pada sekitar sepertiga dari ukuran tubuh di dekat kepala, rendah dan berbentuk bulan sabit (Jafferson, 1993).

Makanan utama jenis paus pilot bersirip pendek ini adalah cumi-cumi, namun terkadang juga memburu ikan sebagai makanan mereka. Jenis paus ini memiliki ukuran panjang 1,4 meter saat lahir dan pada saat dewasa dapat mencapai ukuran 5,5 m untuk betina dan 6,1 meter untuk jantan. Bobot tubuh dapat mencapai 3,6 ton (Jafferson, 1993).

Jenis paus pilot bersirip pendek (short-finned pilot whale) ditemukan di perairan beriklim hangat hingga perairan beriklim tropis di seluruh dunia, umumnya di perairan laut dalam.  Daerah distribusi paus pilot bersirip pendek ini terkadang tumpang tindih dengan jenis paus pilot bersirip panjang (G. melas) yang masih dari famili yang sama. Gambaran distribusi jenis paus pilot bersirip pendek ini disampaikan dalam gambar berikut.


desranov.blogspot.com
Daerah penyebaran short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus) di seluruh dunia (Jafferson, 1993)

Daerah penyebaran short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus) di seluruh dunia.



Bersambung.... Perjumpaan kedua, ketiga, keempat dan kelima



Survei ini dilakukan bersama PT. EOS Consultants-Bogor

Referensi

Carwadine, M. 1995. Eye witness handbook: Whales, dolphins and porpoises. The  visual guide to all world;s cetaceans. Dorling Kindersley Ltd. New York, NY.

Carwadine, M., E. Hoyt, R.E. Fordyce, dan P. Gill. 1997. An Australian Geographic Guide to Whales, Dolhpine and Porpoises. Australian Geographic Press. Australia.

Jafferson, T.A, S. Leatherwood dan M. A Webber. 1993. FAO Species Identification. Marine Mammals of The World. FAO. Rome. Italy.



Komentar

Posting Populer

Konversi Nilai Mata Uang Zaman Penjajahan Belanda dengan Rupiah Republik Indonesia hari ini

Beberapa tahun belakangan saya suka membaca buku-buku lama, baik dalam bentuk novel , roman , biografi dll. Beberapa buku yang telah saya baca berlatar setting sekitar tahun 1860an, 1890an sampai 1920, awal 1900 hingga 1950an. Ternyata dengan banyak membaca karangan-karangan lama cukup membuat wawasan kita bertambah. Bagi saya terutama, hal-hal mengenai sejarah bangsa adalah suatu hal yang sangat ingin saya pelajari. Setidaknya dengan mempelajari sejarah dengan cara berbeda (bukan dari pelajaran sejarah di sekolah) saya bisa mengerti saat ini kita berada dimana. Ada hal yang menarik perhatian saya selama membaca karangan-karangan lama tersebut. Yaitu tentang mata uang. Dalam beberapa cerita selalu disebutkan harga, biaya dengan mata uang yang berlaku saat itu.  Jadi, selama setidaknya periode akhir 1800 hingga sebelum Indonesia merdeka, Bangsa kita di nusantara ( Hindia Belanda ) menggunakan mata uang gulden Belanda. Dalam beberapa cerita dituliskan dengan simbol f at

Problem Solved! Cara memperbaiki Error pada saat menyimpan file PowerPoint (PPT) menjadi PDF

An error occurred while PowerPoint was saving file Kamu pernah juga mengalaminya? Silakan lanjutkan membaca, mudah-mudahan masalahnya bisa diatasi sebagaimana saya mengatasi masalah ini pada file saya. Istilah yang digunakan: PPT:       PowerPoint MS:        Microsoft .pptx:    Ekstensi file PowerPoint versi terbaru (Office 2010 sampai versi office 365) Microsoft Community: Forum tanya jawab tempat orang-orang curhat masalah produk microsoft Baru saja saya mengalami masalah error pada saat mencoba menyimpan (save as) dokumen PowerPoint (.pptx) ke PDF. Pesan errornya seperti terlihat pada Figure 1 , an error occurred while PowerPoint was saving the file. Ini rumit, karena MS PowerPoint tidak memberi tahu kita detail errornya ada dimana. Sehingga kita tidak tau bagaimana langkah resolusinya. Saya sudah mencoba mencari jawaban solusinya via google, munculah berbagai masalah yang sama, termasuk dari microsoft community, yang isinya orang jago-jago itu. Tapi pas masu

Beda perspektif dan penggunaan rujukan "zona terlarang" dan "zona terbatas" menurut UU No. 1 Tahun 1973 dan PP No 5 Tahun 2010

Penggunaan istilah zona keamanan dan keselamatan untuk anjungan migas, rig, kapal seismik dan objek lainnya di laut yang memerlukan zona bebas dari kegiatan lain, sering dirujuk. Namun rujukan tersebut sebaiknya dipilah antara UU No. 1 tahun 1973 atau PP No. 5 tahun 2010 tentang kenavigasian. Berdasarkan penelusuran saya terdapat perbedaan perspektif dan punggunaan rujukan antara UU No 1 tahun 1973 dengan PP No 5 tahun 2010. Rangkumannya adalah sebagai berikut: Rujukan peraturan zona terlarang dan zona terbatas untuk Kapal Survei Seismik, Rig Pemboran à UU No 1 tahun 1973 Rujukan peraturan zona keamanan dan keselamatan untuk anjungan lepas pantai (platform), FPSO, Pipa bawah air dan well head à PP No 5 Tahun 2010, Permenhub No. 25 tahun 2010. Hierarki peraturan tentang navigasi adalah: UU No 17 Tahun 2008 tentang pelayaran > PP No 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian > Permenhub PM No. 25 tahun 2010 Sarana Bantu Navigasi Pelayaran. Jadi, PP No 5 tahun 2010 ini

Tidak bisa navigasi antar cell dengan Tombol Panah Keyboard (arrow key) di Microsoft Excel

Apakah Anda mengalami hal yang sama dengan saya?  Niatnya ingin menavigasi antar cell di MS Excel menggunakan panah kiri kanan atas bawah ( arrow key ) namun malah tampilan layar monitornya yang bergerak.. Navigasi antar cell hanya bisa menggunakan mouse , atau Tab untuk kesamping kanan, atau Enter untuk ke bawah, mundur kesamping kiri atau ke atas engga bisa sama sekali.  Akhirnya sesudah ngulik-ngulik saya ketemu jawabannya. SCROLL LOCK. Ya..coba perhatikan di panel pojok kiri bawah ada tulisan SCROLL LOCK dalam posisi ON atau menyala. Inilah yang menyebabkan tombol panah pada keyboard (arrow key) tidak bisa menavigasi antar cell. Biasanya ini terjadi karena kita tidak sengaja memencet tombol SCROLL LOCK pada keyboard. Untuk mengembalikannya pada kondisi normal lagi maka kita hanya perlu memencet tombol SCROLL LOCK itu sekali lagi. Maka fungsi SCROLL LOCK tersebut akan tidak aktif (OFF). Jika Anda menggunakan keyboard untuk PC maka tombol SCROLL LOCK dapat dengan mudah Anda temukan s

Bagaimana mendapatkan ekstraksi kopi terbaik dengan French Press (versi desranov)

French Press (kanan); Vietnam Drip (kiri) French Press dikenal juga dengan nama lain yaitu: press pot , coffee press , coffee plunger , cafetière (UK), сafetière à piston atau Cafeteria , merupakan metode sederhana untuk menyeduh kopi yang pertama kali dipatenkan oleh kabangsaan Italia, Attilio Calimani tahun 1929 dan dibuat pertama kali di Prancis ( French ). Pertama kali saya membeli dan mencoba menggunakan French Press ini untuk menyeduh kopi adalah sekitar akhir tahun 2011. Setelah berbagai cara yang saya pelajari dari youtube dan media internet lainnya akhirnya belakangan ini saya menemukan cara yang menurut saya paling pas dan hasil kopinya paling memuaskan buat saya. Alat dan bahan Yang perlu disiapkan untuk mendapatkan hasil seduhan kopi yang baik dengan metode French Press  adalah: French Press/ press pot/ coffee press/   coffee plunger Air panas (rekomendasi suhu 93-96 0 C)  atau air mendidih yang didiamkan sekitar 30 detik Bubuk kopi setengah kasar

Laut pagi tanpa ombak Liukang Tangaya

The flat sea Location: Liukang Tangaya - Pangkajene Kepulauan Time: 2012

Religious Island - Sapudi, Sumenep Madura

Panorama View to East from Sapudi Island Usher "Pak Kyai" Location: Sapudi Island - Sumenep Madura Time: September 2014

Bawean - Indonesia

Pulau Bawean Location: Bawean Island - East Java, Indonesia Time: June, 2010

Rapi-Rapi Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut

Sosialisasi Kepmen KP Nomor 14 Tahun 2021 Hari ini, Senin 22 Maret 2021 Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan sosialisasi Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 14 tahun 2021 tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut melalui sesi offline di KKP dan diikuti pula oleh 700 - 800-an peserta via Zoom Meeting.  Acara dibuka oleh Primary Speaker yaitu Menko Kemaritiman dan Investasi (Bapak Luhut Binsar Pandjaitan) yang menjelaskan tentang latar belakang awal semangat untuk menata kelola alur-alur pipa dan kabel bawah laut, yang menurut beliau Tim Nasional Penataan Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut ini dibentuk oleh KemenkoMarvest sejak awal tahun 2020 dengan berisikan anggota dari lintas sektor yang mengelola ruang laut seperti: Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pushidros-AL, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Pertahanan, Ditjen Migas, dsb.  Berdasarkan kesepakatan Timnas ini maka pengaturan tentang alur pipa dan/atau kabel bawah laut ini berada pada kewenangan Kementerian K