Baiklah.. saya sebagai pembelajar otodidak (dalam beberapa hal) dan juga sebagai orang yang telah mengikuti Kursus Keterampilan (dalam sedikit hal) akan mencoba membahas hal ini. Seperti biasa, supaya tidak salah paham kita mulai dari definisi istilah.
Otodidak/autodidak : autodídaktos = "belajar sendiri" mendapatkan keahlian dan/atau pengetahuan tertentu dengan belajar sendiri
Kursus: kursus/kur·sus/ n 1 pelajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan, yang diberikan dalam waktu singkat
Belajar otodidak sangat spesifik case by case.. umumnya berangkat dari problem à problem solving atau troubleshooting.
Pengetahuan/keterampilan otodidak berkembang seiring waktu.. saat baru belajar pengetahuan masih sangat terbatas.. Spesifik hanya tahu bagaimana menyelesaikan satu masalah yang dihadapi. Kemudian apabila hal ini terasah dengan jam terbang maka penguasaan masalah terhadap ini semakin terasah dan berkembang. Namun pada mula-mula, saat jam terbang masih rendah, banyak dijumpai masalah-masalah baru, diluar dari masalah utama. Disini kemudian dituntut lagi pembelajaran mandiri (otodidak) mengenai masalah yang terkait tersebut. Begitu seterusnya bergulir bagai bola salju yang semakin membesar (pengaruh jam terbang). Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kepribadian orang bersangkutan, apakah mau terus belajar atau merasa cukup. Jika merasa cukup, berarti kemampuan (yang didapat otodidak itu) berhenti sampai disana (pada masalah tertentu saja). Namun jika mau terus belajar, maka akan ada pengembangan diri lebih lanjut, tidak hanya terbatas pada satu hal atau masalah saja.
Pengetahuan/atau keterampilan yang didapat dengan mengikuti kursus keterampilan atau pendidikan formal berbeda dengan penjelasan di atas. Biasanya pembelajar dari pelatihan/pendidikan formal ini memiliki pemahaman yang lebih luas, karena dibekali dengan konsep teori. Namun, terkadang dangkal, luas tapi tidak mendalam. Dalam hal ini person pembelajar juga dituntut untuk memiliki kepribadian mau terus belajar. Jika merasa cukup, maka pengetahuan dan keterampilannya juga terbatas pada materi yang diajarkan saja, kurang berkembang. Namun, pada kelompok ini memiliki dasar teori/konseptual yang memadai. Dasar teori dan konseptual ini adalah modal yang berharga. Pembelajar tipe ini mampu mengidentifikasi akar masalah, berbeda dengan pembelajar otodidak tadi (spesifik pada troubleshooting).
Menurut saya itulah perbedaan antara metode belajar Otodidak dengan Kursus/Pelatihan Formal. Bagaimana menurut pembaca sekalian, apakah ada pendapat lain ? Mari kita diskusikan.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya..